Ticker

6/recent/ticker-posts

Sustainability dan Model Bisnis

Berbagai persoalan yang menjerat permasalahan sustainability, terdapat sebuah solusi yang potensial untuk bisa mencapai keberlangsungan alam dengan baik. Hal penting yang perlu dibenahi adalah model bisnis yang berkembang.

Seluruh persoalan pada sustainability memiliki kompleksitas yang sangat padat dan luas. Sehingga dibutuhkan banyak peran dari berbagai pihak untuk mencapai kesuksesan sustainability. Pihak-pihak yang terlibat diantaranya; antar individu, pemerintah, organisasi kemasyarakatan, perusahaan dan lain sebagainya. Dari semua pihak yang memiliki peran, peran yang paling sentral adalah perusahaan.

Mengapa perusahan dikatakan sebagai pihak yang memiliki peran paling sentral? Karena dari adanya perkembangan industri, dampak positif dan negatif meluas dengan cepat. Dalam manfaat positifnya, perusahaan bisa memberikan dampak untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Tetapi dampak negatifnya, kerusakan lingkungan semakin bertambah seiring bertambahnya perusahaan dan skala bisnisnya.


Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 


Maka dari itu, perusahaan dengan model bisnis yang berorientasi pada sustainability sangat diperlukan saat ini. Tujuan utama perubahan model bisnis kearah sustainability adalah untuk memberikan dampak positif yang lebih meningkat bagi tatanan sosial dan lingkungan.

Bisnis model yang dimaksud adalah tentang bagaimana perusahaan itu bekerja. Dalam hal ini, scope bisnis model mancakup operasional dan manajemen yang diterapkan pada sebuah perusahaan. Terdapat dua sudut pandang yang menjadi pengaruh dalam model bisnis yang digunakan. Yaitu perspektif perusahaan atau pelaku bisnis, dan perspektif konsumen.

Dalam mendesain ulang sebuah bisnis model, terdapat 3 garis besar yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Value creation

    Berkaitan dengan value apa yang ditawarkan kepada konsumen, entah itu dalam bidang jasa maupun prodak. Dimana vlalue tersebut dapat memecahkan masalah bagi konsumen.

  2. Value delivery

    Berkaitan dengan bagaimana sebuah bisnis menghantarkan value yang ada kepada konsumen. Berarti ini berkaitan dengan sistem operasional yang digunakan dalam sebuah bisnis.

  3. Value capture

    Berkaitan dengan bagaimana perusahaan meraih profit dan bagaimana konsumen menangkap value yang ditawarkan.



Bisnis Model yang Diperlukan

Bisnis model yang sustainable adalah sebuah penerapan skema bisnis yang mengaplikasikan tanggung jawab lingkungan secara ilmiah, menanamkan nilai-nilai sosial yang positif dan menciptakan konstruksi bisnis yang sehat untuk perkembangan secara ekonomi. 

Dalam tatanan pembangunan dan tatanan sosial, kita tidak dapat menapik bahwa pembangunan terus berkembang selama kehidupan manusia masih ada. Dalam ranah sustainability, terdapat aspek pembangunan berkelanjutan. Yang mana concern dalam pembangunan berkelanjutan itu sendiri dibagi menjadi tiga hal, yaitu:
  1. Penipisan sumber daya
  2. Ecosystem services
  3. Tatanan sosial

Pada persoalan sustainability secara luas, hal-hal yang diperhitungkan sangat kompleks. Karena turut memeperhitungkan isu lingkungan dan isu sosial. Dari scope sustainability secara umum, terdapat 2 garis besar yang dapat diambil dalam sustainable developement, yaitu:

  1. Planetary boundaries

    Batasan batasan alam yang harus dijaga

  2. Social boundaries

    Batasan-batasan sosial yang harus diperhitungkan

Sustainability hadir bukan hanya untuk mempertahankan kehidupan. Tetapi untuk mempersiapkan kehidupan yang terus berkembang dan pengambilan sumber daya dengan menggunakan cara yang memungkinkan untuk dilakukan dari waktu ke waktu. Cara-cara yang dilakukan dalam prinsip sustainability adalah cara yang sehat untuk bisa terus mempertahankan kehidupan saat ini dan menjaga kehidupan generasi selanjutnya, mencakup seluruh ekosistem yang ada di bumi termasuk manusia. Banyak pihak akan terlibat dalam menentukan solusi potensial sustainability, diantaranya; akademisi, pemerintah, organisasi kemasyarakatan dan model bisnis perusahaan.

Posting Komentar

2 Komentar