Ticker

6/recent/ticker-posts

Evaluasi Life-cycle Produk

Evaluasi life cycle sebuah produk bergantung pada jenis perusahaan dan bisnis yang berjalan. Namun, secara umum life cycle evaluation adalah evaluasi yang mengukur di mana dan berapa banyak barang yang diperlukan lalu dikomparasikan dengan dimana barang-barang itu berakhir (kebutuhan pasar dan waste). Evaluasi life cycle sangat berkaitan erat dengan jumlah produksi sebuah barang, darimana bahan-bahan yang digunakan dan akan berakhir seperti apa barang-barang tersebut. Dengan kata lain, evaluasi life cycle produk berada ditengah ekonomi sirkular dan ekonomi linear.

Ekonomi linear

Linear life cycle memiliki pandangan bahwa produk yang digunkan hanya dapat sekali digunakan dan akan langsung berakhir di tempat pembuangan

Ekonomi sirkular

Circular life cycle memiliki pandangan bahwa produk yang dibuat, dapat digunakan kembali dengan cara lain atau didaur ulang untuk menghindari pemborosan penggunaan sumber daya.


Gambar oleh Wilfried Pohnke dari Pixabay


Mampu mengidentifikasi antara linear life cycle dan sirkular life cycle, lalu mengetahui perbedaan diantara keduanya, adalah skill yang penting untuk seorang sustainability analyst.

Prosedur yang dilakukan dalam menganalisa Life-cycle product

Hal yang paling umum adalah ketika sebuah produk yang dihasilkan dari industri manufaktur ataupun kegiatan industri dengan fasilitas yang banyak digunakan seperti industri dengan padat kegiatan produksi. Cara yang biasa dilakukan adalah menggunakan prinsip cradle to grave.

Namun dalam sustainability prinsip yang harus digunakan adalah cradle to cradle. Yaitu ketika sebuah produk memiliki siklus akhir, dan di akhir siklus hidupnya tentu memiliki akhir masa pakai. Yang dilakukan adalah menggunakan kembali produk, prinsip ini biasa dikenal dengan 3R.

Untuk dapat mengevaluasi life cycle produk, diperlukan pengetahuan langkah demi langkah bagaimana produk itu dibuat. Tidak hanya mencakup raw material yang digunakan, tetapi juga jenis usaha dan energi apa yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Beberapa contoh pertimbangan dalam melakukan step by step evaluasi life cycle produk:

  • Berasal dari panen atau tambang?
  • Bagaimana pengemasannya untuk transportasi?
  • Transportasi apa yang dibutuhkan?
  • Apa yang biasanya melibatkan produk di akhir masa pakai?
  • Didaur ulang, digunakan kembali atau dibuang?
  • Dan pertimbangan-pertimbangan lain yang mencakup detail keseluruhan untuk mendapat gambaran yang lengkap.

Posting Komentar

0 Komentar