Ticker

6/recent/ticker-posts

Sustainability Solution

Beberapa Hal yang Perlu Diketahui dalam Solusi Sustainability:

  1. Local solution for global challenges

    Permasalahan sustainability yang dihadapi seringkali memuat isu-isu global. Namun, tidak banyak yang dilakukan dan dihasilkan jika hanya mengandalkan pemangku kepentingan dunia untuk menyelesaikan persoalan sustainability.

    Masalah global yang dihadapi berasal dari masalah lokal. Maka dari itu, untuk menyelesaikan masalah secara global, permasalahan harus di urai dan diselesaikan pada lingkup lokal terlebih dahulu.

  2. Culturally Appropriate

    Solusi yang diberikan harus tepat berdasarkan kebudayaan lokal yang berkembang. Pemberian solusi yang tidak tepat, hanya akan menghasilkan permasalahan baru masyarakat karena tidak sesuai dengan budaya yang ada.

    Pernah ada sebuah kejadian di India, dimana saat itu terjadi krisis pangan. Lalu terdapat sekelompok relawan kemanusiaan yang memberi bantuan pangan berupa pasta. Relawan berpikir jika mengonsumsi pasta, akan mempermudah proses distribusi dan pemasakan. Karena pasta cukup direbus dengan air panas, maka bisa langsung dikonsumsi. Bahkan cukup direndam dalam air, pasta akan melunak dengan sendirinya.

    Tetapi, pasta bukanlah sesuatu yang familiar bagi masyarakat India. Hingga pada akhirnya karena ketidaktahuan masyarakat, pasta dimakan secara mentah.

  3. Local Knowledge

    Pengetahuan lokal akan sangat membantu untuk memecahkan permasalahan lokal. Pelibatan stakeholder lokal, dapat memberikan gambaran lebih detail. Pengetahuan lokal akan memberikan solusi lokal.

  4. Location specific

    Lokasi yang berbeda memiliki permasalahan dan dampak yang berbeda, maka solusinya juga akan berbeda. Menentukan lokasi secara spesifik membantu mengurai permasalahan yang ada dan menentukan solusi yang tepat.

  5. Time sensitive

    Persoalan yang tengah terjadi, bukan untuk diselesaikan dilain waktu ataupun tidak memiliki target waktu yang jelas. Solusi harus dihadirkan sesegera mungkin, jika memang tidak dapat diselesaikan dengan cepat, maka harus memiliki timeline dan step yang jelas.

  6. Bottom-up and top-down decision making

    Dapat mensinergikan bottom-up dan top-down dalam mengambil keputusan. Top-down adalah administrasi tingkat atas. Yang dimaksud dalam tingkat atas, contoh kecilnya adalah Pemerintah dan CEO perusahaan. Maka outputnya adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat dan disahkan yang melibatkan petinggi-petinggi didalamnya. Sedangkan, bottom-up adalah akar-rumput dari masalah yang ada. Yaitu orang yang memiliki keterlibatan secara langsung di suatu masalah, maupun orang yang terdampak dari suatu masalah.

    Persoalan yang ada, dapat diselesaikan dengan cara yang berkesinambungan antara bottom-up dan top-down. Dimana kedua unsur ini saling berkaitan satu sama lain, sehingga perlu adanya keselarasan antara keduanya.

Posting Komentar

0 Komentar