Ekonomi insentif dalam mengelola lingkungan adalah sebuah regulasi lingkungan yang menggunakan prinsip-prinsip ekonomi untuk mendorong individu dan perusahaan untuk melakukan tindakan yang lebih ramah lingkungan. Ini dapat dilakukan dengan memberikan insentif finansial atau non-finansial kepada mereka yang bertindak secara ramah lingkungan, atau dengan menetapkan sanksi bagi mereka yang tidak memenuhi standar lingkungan yang ditetapkan. Tujuan dari ekonomi insentif ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan, serta mendorong perusahaan dan individu untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dalam keputusan bisnis mereka.
Sejak tahun 1990 banyak pemerintah semakin kesulitan dalam menerapkan command and control. Dalam laporan UNEP tahun 2004, melaporkan bahwa kebanyakan pemerintah tidak mendapatkan hasil yang diinginkan dari penerapan command and control. Ini disebabkan karena implementasi dan penegakan undang-undang tidak mampu mencapai tingkat kepatuhan yang dapat diterima.
Shogren 2012 menuliskan, pilihan rasional mungkin dalam beberapa keadaan menjadi panduan yang buruk untuk ekonomi umumnya dan ekonomi lingkungan khususnya.
Paradigma dalam ekonomi insentif bukan lagi perihal prinsip kepatuhan yang bersifat memaksa, tetapi bersifat apresiatif karena memberikan pajak dan subsidi. Hal inilah yang menjadikan ekonomi insentif dinilai lebih baik dari kacamata perekonomian maupun ekonomi lingkungan.
Scope ekonomi insentif
- Izin
- Kuota
- Lisensi
- Konsesi
- dll.
Penerapan ekonomi insentif
- Biaya akses
- Biaya dampak
- Obligasi kinerja
- Product labeling/reporting
Semua ini diberlakukan berdasarkan asas desentralisasi melalui mekanisme pasar, sinyal pasar dan keseluruhan.
Dalam banyak kasus, penerapan biaya pencemaran polusi lebih efektif dibandingkan dengan menerapkan command and control.
Tujuan ekonomi insentif
- Untuk memperbaiki kerusakan terhadap dampak polusi atau pengelolaan sumber daya yang buruk
- Untuk menetapkan dan menegakkan harga sumber daya yang dikonsumsi dan kerusakan lingkungan yang terkait dengan produksi.
- Dengan melakukan mensubsidi transisi ke perilaku yang disukai menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi orang-orang industri untuk berperilaku lebih baik dengan membrikan motivasi ekonomi.
Keuntungan menerapkan ekonomi insentif
- Mengurangi keseluruhan biaya pencapaian. Misalnya, pengurangan emisi dengan memberikan fleksibilitas.
- Mendorong penggunaan teknologi untuk melakukan reduksi cemaran.
- Mengalokasikan SDA kepada pihak yang paling menghargainya
- Menegakkan diri dengan menyelaraskan kepentingan publik dan ketertarikan swasta.
- Meningkatkan transparansi
- Memberikan pemulihan biaya untuk penyediaan layanan publik.
0 Komentar